Surabaya tahun 2025 menghadirkan sistem pendidikan baru dengan jalur penerimaan SPMB, program PAUD inovatif, Sekolah Rakyat, hingga komitmen anggaran lebih dari 20% APBD untuk pendidikan.
1. Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang Lebih Adil
Pada tahun 2025, Surabaya slot deposit 10rb resmi menggunakan sistem SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru) untuk jenjang SMP. Sistem ini menggantikan pola zonasi lama dengan pembagian jalur yang lebih proporsional: afirmasi 20%, prestasi 35%, mutasi 5%, dan domisili 40%. Perhitungan domisili kini berbasis radius, bukan lagi jalur jalan, sehingga lebih transparan dan adil. Proses pendaftaran juga sepenuhnya berbasis digital dengan fasilitas posko bantuan dan uji coba sistem bagi masyarakat.
2. PAUD dengan Program Transisi Ramah Anak
Pendidikan anak usia dini (PAUD) mendapat perhatian khusus. Tahun 2025, Surabaya mendorong program wajib belajar 13 tahun yang dimulai sejak PAUD. Selain itu, terdapat gerakan penguatan karakter melalui kebiasaan positif, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ramah anak, hingga pelatihan komunikasi orang tua. Guru-guru PAUD juga dibekali keterampilan transisi agar anak siap memasuki jenjang sekolah dasar.
3. Sekolah Rakyat dan Bibit Unggul
Surabaya meluncurkan Sekolah Rakyat sebagai solusi pendidikan gratis dan merata untuk semua kalangan. Selain itu, ada Sekolah Bibit Unggul yang ditujukan bagi anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu. Sekolah ini bahkan menyediakan fasilitas asrama dan pendampingan hingga ke jenjang perguruan tinggi.
4. Pendidikan Inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Mulai tahun ajaran 2024/2025, seluruh sekolah negeri di Surabaya, baik jenjang PAUD, SD, maupun SMP, diwajibkan menerima siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Pemerintah kota melatih guru pendamping khusus agar mampu membantu proses pembelajaran inklusif. Langkah ini menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota yang paling konsisten dalam menerapkan pendidikan inklusif di Indonesia.
5. Komitmen Anggaran Pendidikan yang Tinggi
Pemerintah Kota Surabaya menegaskan bahwa alokasi anggaran untuk pendidikan dalam APBD 2025 mencapai lebih dari 20% atau sekitar Rp2,5 triliun dari total belanja daerah. Dana ini diarahkan untuk pembangunan sekolah baru, peningkatan fasilitas pendidikan, kesejahteraan guru, hingga program beasiswa bagi siswa kurang mampu.